Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

AMILIA AGUSTIN, MOJANG PRIANGAN SANG RATU SAMPAH

Kecil-kecil cabe rawit, mungkin inilah ungkapan yang paling tepat untuk menggambarkan sosok Amalia Agustin sang mojang priangan yang dijuluki Ratu Sampah. Bagaimana tidak, umurnya baru menginjak 14 tahun saat itu ketika Amilia berhasil meraih penghargaan Satu Indonesia Award pada tahun 2010.




AMILIA AGUSTIN, MOJANG PRIANGAN SANG RATU SAMPAH


SATU Indonesia Awards adalah Apresiasi Astra bagi Anak Bangsa yang telah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi. 

Ketika itu Amilia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama tepatnya di SMPN 11 Bandung. Ketika teman lainnya masih sibuk bernain, maka Amalia telah berpikir kritis. Diawali dengan rasa keprihatinan Amilia melihat sampah berserakan dan tidak dikelola dengan baik di lingkungan sekolahnya. Kita juga paham bagaimana akibatnya kalau sampah dibiarkan begitu saja, lingkungan akan tampak kotor. 

Macam-macam sampah antara lain sampah yang berasal dar sisa jajanan, bisa menyebabkan lalat. Bahkan bila dibiarkan tumpukan sampah itu bisa menyebabkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Melihat itu semua, Amilia mempunyai inisiatif untuk melalukan suatu gerakan agar bisa 

Dengan bantuan Ibu Nia Kurniati, gurunya, Amalia memberi nama gerakan tersebut dengan Go to Zero Waste School yang artinya adalah menuju sekolah bebas sampah. Amalia mulai mengedukasi teman-teman bahkan gurunya tentang cara mengelola sampah. Gerakan ini bertujuan untuk mengedukasi dan menginspirasi seluruh warga sekolah baik guru maupun siswanya untuk mengurangi, mendaur ulang, dan mengelola sampah dengan lebih baik.

Amalia berinisiatif untuk mengelola sampah itu dengan lebih efektif. Sampah-sampah itu dikumpulkan, kemudian dibagi menjadi beberapa kategori, seperti sampah anorganik, sampah organik, sampah tetrapack, dan sampah kertas.

Selanjutnya Amilia juga menggagas program untuk memberdayakan sampah menjadi barang-barang yang bermanfaat sehingga mempunyai nilai jual dan bisa menghasilkan nilai ekonomis sehingga berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika akhirnya Amilia melanjutkan ke jenjang sekolag yang lebih tinggi, Amalia tetap fokus membuat gerakan yang berhubungan dengan menjaga lingkungan. Ketika SMA Amalia menggagas program cinta lingkungan di sekolahnya. Gerakan yang diberi nama Mengubah Sampah Menjadi Berkah ini mengedukasi ibu-ibu bagaimana cara mengolah sampah menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomis.


AMILIA AGUSTIN, MOJANG PRIANGAN SANG RATU SAMPAH


Tidak berhenti sampai disitu, ketika memasuki masa kuliah, Amilia yang melanjutkan bangku kuliahnya di Bali jiga mengadakan gerakan Udayana Green Community. Kegiatan utamanya adalah fokus pada pengelolaan sampah, tetapi lebih kepada sosialisasi pengelolaan sampah ke tingkat dasar seperti ke sekolah-sekolah dan masyarakat. Bahkan Amalia behasil mengumpulkan 30 relawan untuk mendukung programnya itu. 

Amilia pernah diundang di acara Kick Andy pada tahun 2012, Amilia diundang untuk membagikan kisah inspiratifnya sebagai ratu sampah. Pada kesempatan itu Amalia menyampaikan slogan yang menjadi tagline gerakannya, yaitu “Jika kita bukan orang sembarangan, jangan buang sampah sembarangan.” Slogan ini menurut Amilia menggambarkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan manfaatnya bagi keberlangsungan hidup anak cucu kita kelak.

Yang dilakukan Amalia mungkin seperti sepele hanya mengelola sampah tetapi tahukah kita bahwa itu sesungguhnya telah menyelamatkan dunia. Bagaimana jika tidak ada orang seperti Amalia yang rela meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya berkorban untuk menjaga kelestarian lingkungan kita. Ayo kita ikuti semangat Amalia untuk terus menjaga lingkungan demi menyelamatkan bumi. Kita mulai dari diri kita sendiri dengan berjanji untuk selalu menjaga bumi.

Agar kelestarian alam bisa dinikmati anak cucu kita nanti, sudah selayaknya kita memperbaiki keadaan dengan melakukan kebiasaan yang berdampak positif untuk lingkungan diri sendiri dan masyarakat sekitar. Perbuatan baik akan memberikan energi baik ke sekitar sehingga harapannya bisa menggugah aksi nyata menyelamatkan kelestarian alam.


Posting Komentar untuk "AMILIA AGUSTIN, MOJANG PRIANGAN SANG RATU SAMPAH"