Resensi Buku Seri Pahlawan Nasional : Cipto Mangunkusumo
Resensi Buku
Seri Pahlawan Nasional, Cipto Mangunkusumo - Selamat pagi! Resensi buku hari ini saya
akan mengulas, peran dr Cipto Mangunkusomo, dimana beliau adalah salah satu
pahlawan nasional Indonesia.
peran dr cipto mangunkusumo |
Premis dari buku anak seri Pahlawan Nasional
terbitan Bhuana Ilmu Populer ini, akan mengupas perjalanan dan perjuangan
dokter Cipo Mangunkusomo dari kecil sampai dengan beliau mengabdikan diri untuk
Indonesia.
Sinopsis Buku Seri Pahlawan Nasional : Cipto Mangunkusumo
Cipto Mangunkusumo adalah dokter yang banyak
membantu rakyat jelata pada zaman penjajahan Belanda.
Dia dan dua temannya dijuluki Tiga Serangkai karena
mendirikan organisasi yang membangkitkan semangat rakyat Indonesia untuk
merdeka dari jajahan Belanda.
Bagaimana kisah perjuangan sang Dokter?
Detail Buku Seri Pahlawan Nasional : Cipto Mangunkusumo
Judul : Seri
Pahlawan Nasional : Cipto Mangunkusumo
Penulis : Watiek Ideo
dan Nindia Maya
Ilustrasi : Dhidit
Prayoga
Penerbit : Bhuana Ilmu
Populer
Tanggal Rilis : 31 Agustus 2021
Media Baca : Gramedia Digital
Jumlah Halaman : 38 Halaman
Harga : Rp33.000
Resensi Buku Seri Pahlawan Nasional : Cipto Mangunkusumo
Buku Seri Pahlawan Nasional, Cipto Mangunkusumo yang
dikhususkan untuk anak usia 8 - 12 tahun ini ditulis oleh duo penulis anak
Watiek Ideo dan Nindia Maya. Buku yang enak dibaca, mengalir, dan pas untuk
anak-anak maupun panduan orang tua dalam mengenalkan Pahlawan Indonesia kepada
anak-anak.
Sudut pandang yang diambil penulis adalah sudut
pandang orang pertama, yakni 'aku'. Mengisahkan seorang Tjipto Mangoenkoesoemo,
yang lahir 4 Maret 1886 di Jepara, salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah.
Tokoh aku akan memperkenalkan kepada pembaca, siapa
nama ayah dan ibunya serta menjabat sebagai apa. Tokoh aku juga menceritakan
ketika berusia tahun sampai dengan dia
dewasa beserta perjuangannya.
Pada usia 6 tahun dokter Tjipto Mangoenkoesoemo
harus berpisah dengan orangtuanya untuk bersekolah, di Europeesche Lagere
School, yang mana tidak semu anak bisa sekolah di situ. Lulus sekolah dokter
Tjipto Mangoenkoesoemo, melanjutkan studinya di STOVIA tahun 1899. Ia memiliki
hobi membaca buku, berdisuki, mendengarkan ceramah, dan menulis.
Dokter Tjipto Mangoenkoesoemo menceritakan
ketidaksukaannya ketika belaar di STOVIA, karena mahasiswa yang berasal dari
keluarga pejabat biasa hanya boleh memakai pakaian tradisional Jawa. Untuk
kalangan keluarga Bupati dan Belanda
mengenakan baju barat. Hal inilah yang membuat mereka bersifat sombong, karena
kedudukannya lebih tinggi.
Selepas lulus dari STOVIA dokter Tjipto
Mangoenkoesoemo menjadi dokter yang bekerja untuk pemerintah, beliau juga
berpindah-pindah dinas. Lagi-lagi dokter Tjipto Mangoenkoesoemo merasa tidak
adil, justru orang barat/orang Eropa gajinya lebih tinggi ketimbang orang
pribumi. rakyat pribumi juga tidak bisa menempuh pendidikan dengan bebas.
Sebagai seorang dokter, Tjipto Mangoenkoesoemo ingin
melakukan sesuatu yang bisa membantu rakyat pribumi, salah satunya dengan
memberikan pengobatan gratis kepada mereka yang tidak punya.
Hal lain yang dilakukan oleh dokter Tjipto
Mangoenkoesoemo, yang membuat saya terharu adalah beliau membeli tiket kereta
api untuk rakyat pribumi, agar mereka bisa merasakan rasanya naik kereta api.
Soalnya pada masa itu kereta api tidak boleh dinaiki oleh rakyat pribumi, hanya
kaum bangsawan dan Belanda yang boleh. Meski kaum bangsawan dan Belanda marah,
dokter Tjipto Mangoenkoesoemo tidak pernah menyerah. Ia terus membela rakyatnya.
Pemikiran-pemikiran dokter Tjipto Mangoenkoesoemo,
ia tuangkan ke dalam tulisan dan mengirimkannya ke koran agar dibaca oleh
orang-orang, termasuk belanda dan bangsawan yang saat itu menjabat.
perjuangan dr cipto |
Beliau menuangkan pemikiran bahwa hidup manusia
tidak ditentukan dari silsilah keluarga. Semua memiliki hak yang sama, dalam
belajar, dalam menunjukkan kemampuannya, dan lain sebagainya. Tentu saja geram
dong orang Belanda, dokter Tjipto Mangoenkoesoemo dianggap membahayakan. Dokter
Tjipto Mangoenkoesoemo memperuangan hal rakyat pribumi dibantu dengan Douwes
Dekker dan Suwardi Suryaningrat. Mereka bertiga ini dikenal dengan nama tiga
serangkai, dan mereka mendirikan partai politik pertama di Indonesia, dengan
nama Indische Partij. Dan lagi-lagi organisasi tersebut dinilai Belanda
membahayakan dan mengancam mereka. Padahal melalui tulisan- tulisan dokter
Tjipto Mangoenkoesoemo ini, justru membaut banyak pemuda tergerak untuk melawan
penjajah. Belanda yang murka mengasingkan dokter Tjipto Mangoenkoesoemo ke
Belanda. Apa yang terjadi setelahnya? Baca yuk di buku Seri Pahlawan Nasional :
Cipto Mangunkusumo. Biar menikmati keseruan membaca, sekaligus dimanjakan
dengan gambar-gambar yang ciamik hasil ilustrasi dari Dhihit Prayoga.
Perjuangan dokter Cipto Mangunkusumo diangkat
sebagai pahlawan nasional Indonesia, tercatat dalam surat Kepress No.
109/TK/194, pada tanggal 2 Mei 1964. Nama dokter Cipto Mangunkusumo, juga
diabadikan dalam nama sebuah rumah sakit di Jakarta, dalam pecahan uang Rp200
rupiah. Punya uang Rp200 rupiah? Coba intip gambar beliau.
Pelajaran yang Dapat Diambil dari Buku Anak Seri Pahlawan Nasional : Cipto Mangunkusumo
- Perjuangan dr Cipto Mangunkusumo, mengajarkan anak-anak untuk berjuang memiliki kesetaraan yang sama. Antara orang biasa dengan bangsawan, dan Belanda sebagai penjajah saat itu
- Dokter Cipto Mangunkusumo, mengajarkan memberi dan berbagai kepada mereka yang tidak mempunyai. Seperti ketika ingin berobat tapi tidak mampu.
- Cipto Mangunkusumo pahlawan nasional Indonesia mengajarkan untuk, berjuang mengusir penjajah dari Bumi Pertiwi
- Dokter Cipto Mangunkusumo juga mengajarkan jangan pernah berhenti menyerah, untuk mencapai tujuan. Apapun itu. Pada saat itu yag ingin Indonesia merdeka
Masih banyak hikmah yang bisa diambil pelajarannya dari buku ini, review buku
yang lain bisa dibaca juga di blog ini ya. Terima kasih sudah mampir. Salam.
Ternyata banyak Pahlawan Nasional yang lahir di Jepara Jawa Tengah termasuk Pahlawan Cipto Mangunkusumo ini, bangga banget jadi warga Jawa Tengah.
BalasHapusMenarik nih kayaknya, buku perjuangan pahlawan tapi digambarkan dengan ilustrasi yang menarik. Anyway, di Semarang ada namanya jalan Dr. Cipto Mangunkusumo :D
BalasHapusBuku ini bisa juga untuk cerita pengantar tidur anak umur 2 tahun enggak ya kak? Meskipun belum paham, siapa tahu akan bermanfaat juga. Atau tunggu anak bisa baca tulis dulu ya biar benar-benar dapat teladannya.
BalasHapuswah cocok ya untuk direkomendasikan ke anak-anak, jadi bahan bacaan buat mereka saat pandemi seperti ini, halamannya juga tidak terlalu tebal cocok untuk anak-anak
BalasHapusNaaaah buku2 sejarah ttg kepahlawanan gini, bagusnya memang dalam bentuk buku yg ga terlalu tebel. Jadi membacanya juga mudah dimengerti. Kalo ad gambar lebih bagus. terkadang anak skr kan LBH visual soalnya.
BalasHapusAnakku juga LBH suka membaca buku yg berbau sejarah dlm bentuk cerita gini
Di Samarinda, ibukota Kalimantan Timur juga mengabadikan nama beliau dr Cipto Mangunkusumo, di jalan protokol.
BalasHapusDi kota kelahiranku, Pematangsiantar, Sumut, jalan Cipto juga ada.
Zaman aku SMP dan SMA, terkenal dengan tempat minum es krim lezat yang unik,
Makannya di piring porselin Tiongkok.
Ahhh, jadi ingat kampung halaman...
Wah, menarik banget nih Nyi. Jadi pengen beli buat anaknya temenku yang suka baca tokoh2 sejarah
BalasHapusBagus sekali Buku Cipto Mangunkusumo untuk anak-anak.
BalasHapusTokoh pendidik sekligus perjuangan yang harus dihidupkan kembali kobar semangatnya.
Aku harap ada kisah pahlawan lainnya yang ceritanya berkesinambungan. Sehingga anak juga paham sejarah dan plot tahun kejadiannya.
Nah buku tentang sejarah memang bagusnya dikemas seperti ini. Apalagi untuk bacaan anak2. Jadi mereka juga bisa lebih mengenal tokoh sejarah seperti dr.Cipto Mangunkusumo ini.
BalasHapusBanyak pesan moral juga ya yang bisa kita petik dari kisah perjalanan hidup beliau.
Bagus banget buku ini ya, dan sepertinya bukan hanya anak usia 8 -12 tahun nih yg wajib baca. Anak remaja bahkan yg dewasapun bisa baca ini, agar melek tentang kepahlawanan dr. Cipto Mangunkusumo.
BalasHapusMasih banyak loh remaja dan orang tua yg belum tahu kisah-kisah pahlawan negara kita, termasuk dr. Cipto ini.
Keren bukunya, ulasannya juga keren.
Jadi ingat jaman SD dulu belajar sejarah juga tentang dr. Cipto Mangunkusumo. Sekarang malah bukunya jadi menarik gini ya, anak-anak juga bakalan lebih semangat bacanya
BalasHapus