Brongkos Daging Alun-Alun Sukorejo
Brongkos
Daging Alun-Alun Sukorejo - Makanan dengan nama Brongkos, sudah sering saya
dengar tetapi baru kali ini saya mencicipinya. Enak dan lezat, bahkan seporsi
nasi berserta lauk brongkos tandas tidak bersisa. Apa karena saya yang
kelaperan, hehehe ...
Pengen ke sini lagi, nagih brongkosnya |
Brongkos yang ada di warung nasi depan
alun-alun Sukorejo ini, memang terkenal enak gengs. Kalau kalian kebetulan
lewat, dan pernah nyobain biasanya bakalan balik lagi. Sepintas sih brongkos
mirip rawon, karena sama-sama menggunakan daging dan warnanya cokelat. Tetapi
kuahnya beda dengan rawon yang saya cicipi di H.Masduki Pekalongan. Brongkos
lebih kental kuahnya, sementara rawon lebih encer. Kalau saya amati memang
keduanya berbeda, pada kekentalan dan rasa. Rasa dari kuah brangkos lebih
berat, kalau rawon enteng. Mungkin karena santen yang ada di brongkos, lebih
banyakan dari rawon.
Mengenal kuliner
Brongkos
Setelah melakukan beberapa kali browsing
daerah asal brongkos sebenarnya, belum begitu jelas. Ada dari Demak, Jogja dan
lain-lain tetapi dari segi penyajian juga berbeda ditiap kota untuk
brongkosnya. Tetapi katanya brongkos sendiri, diambil dari bahasa Inggris dan
Perancis lho gengs! Berawal dari brown dan horst, yang mana artinya daging
cokelat. Lidah orang Jawa tahu sendiri gimana? Dalam pengucapan masih sedikit
sulit, makanya jadi brongkos.
Dulunya di Jogja sendiri brongkos jarang
ditemukan, karena hanya dikonsumsi untuk anggota kerajaan dan mereka yang
mempunyai turunan darah biru. Namun berbeda sekarang, Brongkos sudah bisa
dinikmati masyarakat umum. FYI gengs, brongkos termasuk salah satu menu
favoritnya Sultan Hamengkubuwono X lho! Menu darah biru cuy!
Karena saya lebih suka daging sapi
dibandingkan dengan ayam, saya menikmati brongkos yang saya santap di daerah
Sukorejo ini. Warung yang saya jambangi ini penuh sesak, bahkan kami harus
antri untuk dapat menikmatinya. Sahabat saya Gita bilang, “Di sini brongkosnya
enak Mba”. Setelah saya buktikan sendiri rasanya, duh bikin ketagihan dan
pengen kembali lagi ke sana. Apalagi pas keceplus sama cabe rawitnya, ketika
mengunyah nasi dan dagingnya, beuuuh! Endes Gengs! Semoga ada rezeki dan waktu
luang untuk kembali bertandang.
tandas bersih brongkosnya |
Kalau kalian udah coba brongkos belum
gengs? Sharing yuk, rasa brongkos yang pernah kamu cobain dan dimana letak
warung makannya. Siapa tahu saya bisa menyambanginya kapan-kapan ketika jalan-jalan.
piring terakhir udah mendekati kinclong. Hehehe
BalasHapuseh ya lho ku pikir ini rawon tapi beda kuah ya.
Ya ampun itu makannya langsung ludes gitu udah pasti enak nih ya mba brongkosnya. MAu ah skali skali mencobanya. Sambalnya pedes, mba?
BalasHapusAku baru dengar mbak brongkos ini :D
BalasHapusAku kurang suka rawon mbak, tapi brongkos ini siapa tau lebih enak ya karena kuahnya kental.
BalasHapusMasyaallah cakep yaa apa deh namanya. kalau gak inget lagi diet mah bisa nambah dua piring nih kayaknya. mantap jiwa mba:D
BalasHapusBaru tahu nih aku sama brongkos. Jadi penasaran rasanya gimana
BalasHapusYa ampuuun hahahaah ternyata makanan ini campuran Inggris dan Perancis tooo, haha iso jd Brongkos ya nyebutnya :D
BalasHapusMendadak ngebayangin zaman penjajahan dulu hehe.
Tengkyu ulasannya mbak, jd tau sejarah jg :D