Cilok Idun | Street Foodnya kaliwungu
Bloggerkendal.com - Masyarakat
Kendal, khususnya yang tinggal di Kaliwungu, pastinya sudah tidak asing dengan
cemilan satu ini. Yang bentuknya bulat, kenyal, ada isinya serta memiliki bumbu
yang khas. Banyak juga yang mengidolakan cemilan ini, termasuk saya. Dialah
Cilok Idun, street foodnya Kaliwungu.
Cilok
Idun
tidak hanya digemari kalangan dewasa, tetapi juga anak-anak yang masih
berseragam sekolah. Beberapa kali memerhatikan, Cilok Idun biasanya mangkal di
pertigaan Sawah Jati, di depan Korea Chicken. Namun kalau sudah agak siangan,
ia akan berpindah ke depan masjid, jadi buat kamu yang sedang mencari cilok
Idun dan kelewatan di jam 10-an sebaiknya langsung meluncur di sekitaran depan
masjid.
Bukan cilok bang Idun ya, jadi Idun ini
berati : enak, lezat, bagus dan lain-lain. Itu kata abang si penjual waktu saya
tanyain. Sementara cilok sendiri itu adalah singkatan dari; aci dicolok.
Camilan yang cukup merakyat ini sangat digemari, tidak hanya enak tapi juga
disukai oleh lidah orang Indonesia.
Cilok Idun Street Foodnya kaliwungu |
Setiap kali lagi kepengen makan cilok Idun ini, pasti deh banyak yang gerombolin dan kita harus rela mengantri. Penjual cilok Idun tidak hanya satu di Kaliwungu, tetapi jumlahnya banyak namun mereka tetap satu suplier/distributor. Jadi misal beli cilok Idun bukan di abang yang A, nggak usah takut untuk beli di abang yang B. Karena kualitas rasa yang dijual tetap berkiblat kepada satu pembuat.
Denger cerita dari sahabat saya Oky,
setiap satu bungkus plastik gede yang si abang jual berisi 100 biji cilok dan
setiap cilok yang terjual laba per bijinya 200 perak. Coba 200 perak dikalikan
perjualannya kita. Misal kita mesen 300 biji cilok buat dijual? Udah berapa
tuh? ngeliatnya jangan nominal kecilnya, tetapi pada faktor kalinya. Buat yang
kepengen usaha apa pun itu, jangan kita lihat dari laba kecilnya yang kita
dapat yes? Namun faktor kali dan faktor lancarnya usaha daripada laba gede
cuman sebulan sekali. Iya kan? Selalu istiqomah ya buat yang sedang merintis
usahanya ataupun yang sudah berjalan lama usahanya, tetap harus bertahan hingga
tahunan hingga ke anak cucu nantinya.
Cilok Idun ternyata juga ada
komunitasnya lho di facebook, hahaha ... buat yang penasaran bisa mantau tuh.
Karena bagaimanapun sekarang jamannya serba online, kalau ingin tetap dikenal
baik masyarakat sendiri maupun masyarakat luas kita pun harus mau turut andil
mengonlinekan dagangan kita. Kadang seseorang melihat kita dari keberhasilan y
ang kita raih, bukan dari usaha apalagi dari kegagalan yang pernah dialami.
Kombinasikan ikhlas, kerja keras, doa,
tawakal dan usaha kita untuk menuai kesuksessan. Ada satu lagi, jangan lupa
untuk selalu bersabar.
Salam
Kalau di Bandung mah cilok edun, pe sini jadi cilok idun ya hehe, wah jadi aja pengen cilok 😁
BalasHapusEdun sama Idun beda apa sama mba Vit?
Hapushahahha logat wong Jowo biasa :-D
Sampai sekarang aku penggemar berats cilok. Pernah coba bikin sendiri ga susah2 amat ternyata hihi
BalasHapusCilok..sukaakk banget :)
BalasHapusSekarang yang jualan cilok menjamur ya mbak nng Kaliwungu :D
BalasHapusWahhh banyak cilok juga di deket rumah, tapi jarang beli, hihii
BalasHapus