[Review Buku] Suatu Hari Bersama Ayah Pinguin
Judul : Suatu Hari
Bersama Ayah Pinguin
Penulis : Yovita Siswati
Ilustrasi : Clay Studio
Editor : Dewi
Widyastuti
Desain : Dandy Nugroho
Penerbit : BIP (Buana Ilmu Populer)
Terbit : 2018
Tebal : 22 halaman
Menetaslah telurku ... Menetaslah
Alkisah seekor pinguin jantan yang bernawa
Pong-pong dan tinggal di belahan bumi selatan sedang tidur-tiduran santai di
pinggir pulau. Ia mengeluhkan jika hari-hari ia tinggal di Antartika, sangat
dingin.
Pong-pong yang telah dewasa bergabung dengan pinguin
lainnya untuk mencari pasangan. Mereka bernyanyi dan berusaha semerdu mungkin
untuk memperoleh pasangan. Ping-ping pinguin betina yang manis, menyukai tarian
Pong-pong dan bersedia menjadi istrinya. Bahagia sekali si Pong-pong, mereka
berjanji akan hidup bersama selamanya.
Fakta uniknya, seekor pingun menggunakan ekor dan
sayangpnya untuk menjaga keseimbangan. Sebab itu gaya berjalan mereka, terlihat
imut bukan? Fakta lainnya, seekor pingun agar terlindungi dirinya dari udara
dingin, mereka bersembunyi di antara tebing dan gunung es. Mereka berkumpul,
saling bersanda satu sama lain. Apalagi ketika mereka mengerami telur, calon
anak-anak pinguin. Mereka akan bergantian posisi secara teratur, dari bagian
luar dan tengah.
Akhirnya Ping-ping membesar perutnya, ia akan
segera bertelur dan Pong-pong akan menjadi seorang ayah. Setelah Ping-ping
bertelur, ia akan pergi ke laut untuk makan karena kelelahan. Sementara
Pong-pong akan menjaga telur dan menghangatkannya di antara kedua kakinya.
Pong-pong bersedih karena harus berpisah sejenak, dari Ping-ping.
Pong-pong bersama pingun lainnya menghangatkan diri
saling bersandar dan tidak terasa sudah sebulan berlalu Pong-pong harus berada
di sisi terluar barisan.
"Brrr, menetaslah telurku ...
menetaslah," ucap Pong-pong bersemangat.
Dua bulan berlalu, giliran Pong-pong berada di
barisan tengah, dan ia merasakan tubuhnya menghangat. Calon-calon bayi pinguin
sangat dinantikan kelahirannya, oleh ayah-ayah pinguin dan Ping-ping sudah
kembali. Pong-pong kembali berbahagia.
Pong-pong akan berenang ke laut untuk mendapatkan
ikan, bayi-bayi pinguin butuh untuk makan. Apakah Pong-pong akan mendapatkan
ikan selama berenang ke lautan? Ah ternyata tidak semulus dugaan. Banyak burung
di angkasa mengincar dirinya, sementara dari dalam laut ada singa laut yang
mendekat. Berhasilkan Pong-pong mendapatkan makanan? Hasil buruan apa yang
didapatkan Pong-pong? Apakah ikan? Kepiting, cumi-cumi atau udang?
Moral of the story
Sekumpulan pinguin hidup saling berdampingan secara
damai, bahu-membahu melindungi telur dari dinginnya Kutub Utara. Kemampuan
pinguin dalam menyelam cukup dalam dan pinguin termasuk hewan yang harus
dilindungi. Selain perubahan iklim dan berkurangnya makanan, pinguin bahkan
hampir punah.
Happy reading!
Salam
Posting Komentar untuk "[Review Buku] Suatu Hari Bersama Ayah Pinguin "
Terima kasih telah berkunjung. Salam!