Tradisi Syawalan Setelah Lebaran
Bloggerkendal.com
– Toa masjid sekitar kostan sudah woro-woro bagi siapa saja yang ingin
berziarah ke bukit Jabal, Desa Protomulyo, bisa kumpul di pelataran mushola
untuk bersama-sama menuju lokasi. Langsung saja saya ingin menuliskan tradisi
Syawalah setelah lebaran ke dalam blogg.
Setalah
perayaan hari raya Idul Fitri saling memaafkan di antara sesama umat muslim di
seluruh dunia dan menjalankan puasa Ramadhan sebulan penuh. Ada tradisi
Syawalan setelah lebaran, moment ini dilakukan sebagai penghormatan tokoh
penyebar agama islam di kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal.
Hari
ketujuh setelah Idul Fitri adalah puncak acara tradisi Syawalan. Ziarah akan
dilakukan berawal dari makam Kyai Guru Asy'ari, Sunan Katong, Pangeran
Pakuwojo, Pangeran Mandurarejo, Kyai Mustofa, Kyai Musafa,Kyai Rukyat dan tokoh
penyebar agama Islam lainnya.
Perjalanan
biasanya ditempuh dengan berjalan kaki sekitar lima kilometer menaiki bukit.
Biasanya kunjungan sudah berlangsung H+1 lebaran, tetapi puncaknya seminggu
setelah lebaran Idul Fitri. Peziarah akan membludak biasanya untuk
berkesempatan mendokan seara langsung, jadi bagi warga yang ingin berziarah
harus siap antri.
Dalam
keramaian berziarah ini biasanya dimanfaatkan oleh para penduduk untuk
berdagang makanan dan minuman, juga para pemilik wahana untuk mendirikan stand
wahana di lokasi Pasar Sore (alun-alun). Saya belum sempat menanyakan dari mana
mereka berasal, karena penuhnya pengunjung dan mereka sedang melakukan
pekerjaannya. Jadi saya hanya memandangnya dari jauh dan mengambil foto
beberapa wahana yang selalu meramaikan tradisi Syawalan di Kaliwungu. Untuk
tiket masuk kali ini dibandrol dengan harga Rp 8000,- padahal tahun kemarin
masih Rp 5000,- tetapi apa pun itu kita harus menghargai.
Semoga
setiap tetes keringat yang dikeluarkan siapapun hari ini, yang sedang berjuang
mengais rizki bisa membuahkan hasil dan kebahagiaan untuk keluarganya,
aamiin. Barangkali inilah perjuangan
seorang ayah, walau mereka tidak menyusui kita, namun setiap tetes keringatnya
menjadi susu untuk membesarkan kita, semoga menjadi manfaat dan berkah.
Tradisi
Syawalan biasanya dipimpin oleh ulama-ulama besar Kaliwungu, diikuti santri,
masyarakat lokal dan dari berbagai daerah. Biasanya diisi pembukaan singkat
riwayat hidup Kyai Asy'ari, pembacaan srat Al-Ikhlas, Falaq, An-Nas dan
tahlil.
Pada
puncak Syawalan, akan dilakukan penggantian 'Luwur' (klambu) penutup makam Kyai
Asy'ari, yang tingginya mencapai 1 meter.
Setiap bulan Syawal luwur diganti dengan yang baru, lantas yang lama
disimpan di masji Al-Muttaqin, masjid besar Kaliwungu. Ada juga lho yang
percaya jika luwur tersebut keramat. Yang harus ditelaah adalah acara Syawalan
ialah murni ziarah kubur untuk
beribadah, bukan sesuatu perantara untuk mengharap berkah duniawi. Jangan juga
dijadikan sebagai ibadah yang keliru yang bersifat hiburan, namun saya percaya
Allah selalu menghargai niat.
Selama
tradisi Syawalan berlangsung, kemacetan akan terjadi dan tindakan kriminal
pencopetan akan timbul di setiap keramaian. Waspadalah bagi masyarakat yang
ingin pergi Syawalan ataupun sekadar jalan-jalan bersama sanak keluarga.
salam kenal mbak. saya tinggal di kendal juga....
BalasHapusmau ke kaliwungu macet ada syawalan... hehehe
Hai Kakak, salam kenal juga. Hayukk Syawalan, macet terus ini selama ada arus balik dan syawalan :D
HapusWah blogger Kendal ya gan ?? :D
BalasHapussalam kenal dari Kaliwungu ( Magelung )
mampir ke Blog ane juga gan sama sama blogger Kendal. Hehehe
wahhh salam kenal mas, aku sudah mampir. The best, senior saya banget jenengan :D kapan ajak saya mainlah hahahha
HapusBoleh mampir kos2an nggak nih kalo aku mau Syawalan
BalasHapusmampir aja Tan, wellcome banget :-D
Hapusacaranya setiap tahun ya?
BalasHapusboleh ahh kapan" ke sana
heheheee, eksplore kendal
salam kenal mba,, http://kelilingdesa.com
Halo mas, salam kenal juga.
Hapusiya setelah idul fitri, mesti ada syawalan.
nama blogmu keren mas :-D